Jumat, 20 Mei 2016

Burung Cucak Hijau dan Seekor Komodo

Suatu hari seekor burung cucak hijau pergi kesebuah tempat yang cukup indah tempat itu di tepi danau dan dipenuhi oleh para komodo besar yang sering mengeluarkan dan memasukan lidahnya dan ketika burung itu bertengger di sebuah pohon, sang burung mulai bernyanyi dengan sangat merdu, saking merdunya suara sang burung seekor komodo bergoyang ke kanan ke kiri dengan mata terpejam dan seyum diwajahnya yang bahagia menikmati suara burung cucak yang merdu, sang burung merasa senang melihat hal itu.

Kedua hewan tersebut seperti penyanyi yang handal dan penari yang handal pula, tapi tidak lama kemudian sang burung menghentikan nyanyian nya yang merdu dan sang komodo pun berhenti bergoyang “kenapa burung itu menghentikan nyanyiannya.” pikir sang komodo dengan heran, sang komodo menghampiri sang burung dan berkata “Selamat siang tuan burung yang anggun, nyanyianmu sangat merdu hingga tubuhku serasa bergoyang dengan sendirinya kesana kemari mengikuti alunan nyanyianmu.” sapa sang komodo “selamat siang tuan komodo, sungguh bahagia hatiku mendengar sanjungamu tapi suaraku tidaklah sebagus tarianmu itu.” kata sang burung, mereka bercengkrama dengan asiknya sehingga mereka menjadi semakin akrab dan akhirnya mereka menjadi teman dekat.

Setiap hari mereka bertemu, mereka bernyanyi dan menari hingga suatu hari seekor kadal bermulut besar datang menghampiri seekor komodo yang tengah asik bergoyang “Tuan komodo apa yang sedang kau lakukan, sepertinya kau sedang menggoyang goyangkan tubuhmu yang gempal itu.” kata sang kadal dengan nada sinis “sebaiknya kau belajar bernyanyi kepada sang burung yang berwarna hijau dan menjengkelkan itu, karena suaranya membuatku sangat mual.” kata sang kadal lalu dia berkata lagi “tapi meskipun kau belajar bernyanyi dan bergoyang rasanya hal itu tidak akan kau lakukan dengan baik ketika kau menari dalam alunan nyanyian burung itu kau akan merusak nada-nadanya yang indah apalagi jika kau bernyanyi pasti suaramu buruk sekali.” mendengar ucapan dari sang kadal begitu menyakitkan hati sang komodo ingin sekali menerkamnya namun hal itu tidak dilakukan karena hanya gara-gara ocehannya yang tidak karuan sang komodo harus menerkamnya.

Keesokan harinya sang komodo dan sang burung kembali bertemu mereka bernyanyi dan menari sehabis mencari makan dan tidak lama kemudian datanglah sang kadal bermulut besar itu, celotehnya sangat membuat hati sang komodo tersayat-sayat dia meledek sang komodo tanpa henti sambil tertawa terbahak-bahak namun sang komodo tidak mengeluarkan sepatah kata pun, sang komodo hanya menoleh ke arah sang kadal lalu tersenyum, sang kadal merasa heran dengan perilaku komodo yang biasanya temperamental. Saat komodo tersenyum seekor ular menyambar sang kadal dari arah samping sambil berkata “terimakasih tuan komodo aku tidak perlu bersusah payah mencari makanan.” bawalah pergi makhluk bermulut besar itu dari sini.” sang kadal meronta-ronta melepaskan diri dari sang ular namun dia tidak mampu melepaskannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar