Suatu hari seekor burung cucak hijau pergi kesebuah tempat yang cukup
indah tempat itu di tepi danau dan dipenuhi oleh para komodo besar yang
sering mengeluarkan dan memasukan lidahnya dan ketika burung itu
bertengger di sebuah pohon, sang burung mulai bernyanyi dengan sangat
merdu, saking merdunya suara sang burung seekor komodo bergoyang ke
kanan ke kiri dengan mata terpejam dan seyum diwajahnya yang bahagia
menikmati suara burung cucak yang merdu, sang burung merasa senang
melihat hal itu.
Kedua hewan tersebut seperti penyanyi yang handal dan penari yang
handal pula, tapi tidak lama kemudian sang burung menghentikan nyanyian
nya yang merdu dan sang komodo pun berhenti bergoyang “kenapa burung itu
menghentikan nyanyiannya.” pikir sang komodo dengan heran, sang komodo
menghampiri sang burung dan berkata “Selamat siang tuan burung yang
anggun, nyanyianmu sangat merdu hingga tubuhku serasa bergoyang dengan
sendirinya kesana kemari mengikuti alunan nyanyianmu.” sapa sang komodo
“selamat siang tuan komodo, sungguh bahagia hatiku mendengar sanjungamu
tapi suaraku tidaklah sebagus tarianmu itu.” kata sang burung, mereka
bercengkrama dengan asiknya sehingga mereka menjadi semakin akrab dan
akhirnya mereka menjadi teman dekat.
Setiap hari mereka bertemu, mereka bernyanyi dan menari hingga suatu
hari seekor kadal bermulut besar datang menghampiri seekor komodo yang
tengah asik bergoyang “Tuan komodo apa yang sedang kau lakukan,
sepertinya kau sedang menggoyang goyangkan tubuhmu yang gempal itu.”
kata sang kadal dengan nada sinis “sebaiknya kau belajar bernyanyi
kepada sang burung yang berwarna hijau dan menjengkelkan itu, karena
suaranya membuatku sangat mual.” kata sang kadal lalu dia berkata lagi
“tapi meskipun kau belajar bernyanyi dan bergoyang rasanya hal itu tidak
akan kau lakukan dengan baik ketika kau menari dalam alunan nyanyian
burung itu kau akan merusak nada-nadanya yang indah apalagi jika kau
bernyanyi pasti suaramu buruk sekali.” mendengar ucapan dari sang kadal
begitu menyakitkan hati sang komodo ingin sekali menerkamnya namun hal
itu tidak dilakukan karena hanya gara-gara ocehannya yang tidak karuan
sang komodo harus menerkamnya.
Keesokan harinya sang komodo dan sang burung kembali bertemu mereka
bernyanyi dan menari sehabis mencari makan dan tidak lama kemudian
datanglah sang kadal bermulut besar itu, celotehnya sangat membuat hati
sang komodo tersayat-sayat dia meledek sang komodo tanpa henti sambil
tertawa terbahak-bahak namun sang komodo tidak mengeluarkan sepatah kata
pun, sang komodo hanya menoleh ke arah sang kadal lalu tersenyum, sang
kadal merasa heran dengan perilaku komodo yang biasanya temperamental.
Saat komodo tersenyum seekor ular menyambar sang kadal dari arah samping
sambil berkata “terimakasih tuan komodo aku tidak perlu bersusah payah
mencari makanan.” bawalah pergi makhluk bermulut besar itu dari sini.”
sang kadal meronta-ronta melepaskan diri dari sang ular namun dia tidak
mampu melepaskannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar