Jumat, 06 Mei 2016
Asal Muasal Nama Daerah Magelang
Dahulu kala, Kerajaan Mataram yang dipimpin oleh Panembahan Senopati merupakan sebuah kerajaan yang besar dan berjaya. Ketika Panembahan Senopati ingin memperluas daerahnya, ia meminta pendapat kepada Ki Gede Pemanahan.
Lalu, mereka sepakat untuk membuka hutan di Kedu. Hutan tersebut angker dan hampir tidak pernah dijamah manusia. Menurut masyarakat, hutan tersebut dikuasai oleh kerajaan jin dengan rajanya bernama Jin Sepanjang. Untuk menaklukkan Jin Sepanjang, ditunjuklah Pangeran Purbaya sebagai Senopati perang.
Pangeran Purbaya dan tentara Kerajaan Mataram menggunakan pusaka untuk membuka hutan tersebut. Ketika hutan telah terbuka, terjadilah pertempuran hebat antara tentara Kerajaan Mataram di bawah pimpinan Pangeran Purbaya dan tentara kerajaan Jin. Kerajaan jin berhasil dipukul mundur. Namun, Raja Jin Sepanjang berhasil melarikan diri. Raja Jin Sepanjang berniat membalas kekalahannya pada kemudian hari.
Sementara itu, hutan Kedu telah diubah menjadi sebuah desa yang berkembang dan memiliki pemandangan indah. Di desa tersebut hidup sepasang suami istri, yaitu Kyai Keramat dan istrinya Nyai Bogem. Mereka memiliki seorang putri yang cantik jelita bernama Rara Rambat yang kemudian menikah dengan salah satu tentara Kerajaan Mataram bernama Raden Kuning.
Suatu hari, Kyai Keramat kedatangan seorang Iaki-laki bernama Santa yang ingin mengabdi kepadanya. Dengan senang hati, ia menerima Santa sebagai abdinya. la tidak mengetahui bahwa Santa adalah jelmaan Raja Jin Sepanjang yang sedang ingin membalas dendam.
Santa menggunakan kesaktiannya dengan menyebarkan berbagai penyakit. Akibatnya, masyarakat dilanda wabah penyakit yang aneh dan mematikan. Banyak orang yang meninggal, begitu juga para tentara.
Hal ini menimbulkan keprihatinan Pangeran Purbaya, sehingga ia segera melaporkannya kepada Panembahan Senopati. Lalu, Panembahan Senopati bertapa dan mengadakan kontak dengan Ratu Pantai Selatan. Usai bertapa, Panembahan Senopati menyampaikan nasihat dari Ratu Pantai Selatan kepada Pangeran Purbaya.
Kemudian, Pangeran Purbaya menemui Kyai Keramat. Alangkah kagetnya Kyai Keramat ketika diberitahu bahwa abdinya yang bernama Santa adalah jelmaan Raja Jin Sepanjang yang telah menyebabkan kesengsaraan rakyat. Santa yang mendengar percakapan Pangeran Purbaya dan Kyai Keramat pun melarikan diri. Kyai Keramat mengejarnya, sehingga terjadilah pertempuran. Ternyata, kesaktian Santa dapat mengalahkan Kyai Keramat hingga Kyai Keramat pun gugur.
Pangeran Purbaya sangat sedih dengan kematian Kyai Keramat dan memerintahkan untuk menguburkan jenazah Kyai Keramat di daerah tersebut. Daerah itu kemudian dinamakan Desa Keramat.
Mendengar kematian suaminya, Nyai Bogem sangat marah. la mengejar Santa dan terjadilah perkelahian. Nyai Bogem dapat dikalahkan oleh Santa dan gugur. Pangeran Purbaya memerintahkan untuk memakamkan jenazah Nyai Bogem di daerah tempat ia gugur dan menamakan desa tersebut sebagai Desa Bogeman.
Kematian Kyai Keramat dan Nyai Bogem membuat Pangeran Purbaya memerintahkan Tumenggung Martoyuda untuk menangkap Raja Jin Sepanjang. Namun, ternyata Raja Jin Sepanjang dapat mengalahkan Tumenggung Mertoyuda. Mertoyuda dimakamkan di daerah tempat terjadinya pertempuran tersebut yang itu kemudian dinamakan Desa Martoyuda.
Raden Krincing yang merupakan salah satu senopati di Kerajaan Mataram merasa terpanggil untuk ikut membantu membinasakan Raja Jin Sepanjang. Namun, sayang la pun tewas. Pangeran Purbaya memerintahkan untuk menguburkan jenazahnya di tempaf pertempuran tersebut dan menamakan daerah itu dengan Desa Krincing.
Kematian demi kematian membuat Pangeran Purbaya semakin berniat menghancurkan Santa alias Raja Jin Sepanjang. la memerintahkan pasukannya untuk mengejar Santa.
Santa lari ke dalam hutan menghindari serangan tersebut. Dengan kesaktiannya, Pangeran Purbaya dapat melihat Santa dari atas sebuah pohon yang tinggi. la segera menyerang Santa, sehingga terjadilah perkelahian sengit. Ternyata, kesaktian Pangeran Purbaya Iebih hebat daripada Santa.
Akhirnya Santa tewas di tangan Pangeran Purbaya. Seketika itu juga, langit menjadi gelap-gulita seiring dengan kematian Raja Jin Sepanjang. Ketika Raja Jin Sepanjang menghilang dan perlahan-lahan hutan menjadi terang kembali. Daerah tempat Santa tewas tersebut kemudian diberi nama Desa Sanfan.
Raja Jin Sepanjang menghilang dan menjelma menjadi sebuah tombak. Pangeran Purbaya tidak berminat terhadap tombak tersebut, karena berasal dari makhluk yang tidak baik. la memerintahkan untuk menanam tombak tersebut ke dalam tanah. Kini tempat tersebut dinamakan Desa Sepanjang.
Pertempuran yang dilakukan oleh Pangeran Purbaya dan tentara Mataram dalam melawan Santa menggunakan strategi gelang. Strategi gelang adalah mengepung musuh dengan cara melingkar, mengelilingi musuh dengan rapat. Oleh karena itu, Pangeran Purbaya menamakan daerah ini Magelang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar